“Aku seorang kapiten…
mempunyai pedang panjang…
kalo berjalan prok..prok.. prok…
aku seorang kapiten!”
Perhatikan di bagian pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bagian kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi).
Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi : “mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang)..
kalo berjalan prok..prok.. prok..” nah, itu baru klop!
Jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi :
“mempunyai pedang panjang… kalo berjalan ndul..gondal. .gandul.. atau srek.. srek.. srek..” nah itu baru sesuai dgn kondisi pedang panjangnya!
“Bangun tidur ku terus mandi..
tidak lupa menggosok gigi..
habis mandi ku tolong ibu..
membersihkan tempat tidurku..”
Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur.
Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru.
Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!
“Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali..2x
kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara..2X”
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi!
Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau berbuat apa, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju2!
“Naik kereta api tut..tut..tut...siapa hendak turut..
Ke Bandung Surabaya.. bolehlah naik dengan percuma..
ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama”
Nah, yg begini ini yg parah! mengajarkan anak-anak kalau sudah dewasa maunya gratis melulu.
Pantesan Perumka rugi terus!, terutama jalur Jakarta-Malang dan Jakarta-Surabaya!
“Di pucuk pohon cempaka..
burung kutilang berbunyi..
bersiul-siul sepanjang hari
dengan tak jemu-jemu..
mengangguk2 sambil bernyanyi
tri li li..li..li.. li..li..”
Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak-anak akan realita yg sebenarnya.
Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit!
kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang
(catatan: ada acara lagu anak-anak tempo dulu dengan presenter Agnes Monica, waktu dia masih kecil adalah tra la la tri li li!), bukan burung!
“Pok amé amé.. belalang kupu-kupu..
siang makan nasi, kalo malam minum susu..”
Ini jelas lagu dewasa dan bukan konsumsi anak-anak!
Karena yg disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan anak kecil.
Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem ya cuma minum susu!
“Nina bobo nina bobo oh nina bobo…
kalau tidak bobo digigit nyamuk”
Menurut psikolog: Jadi sekian tahun anak-anak Indonesia diajak tidur dgn lagu yg penuh nada mengancam.
“Bintang kecil dilangit yg biru…dst”
(Bintang khan adanya malem, lah kalo malem mang warna langitnya biru?)
“Ibu kita Kartini...putri Sejati
Putri Indonesia...Harum namanya”
Pertanyaannya:
1. Nama ayahnya RA. Kartini bukan Bpk. Sejati, kok ditulis putri sejati?
2. Nama sebenarnya Kartini atau Harum?
“Pada hari minggu kuturut ayah ke kota..
naik delman istimewa kududuk di muka”
(Nah, gak sopan banget khan..masa duduk di muka??) Mestinya duduk di depan!
“Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun kita…”
(kalo mau nanam jagung, ngapain dalam-dalam emang mo bikin sumur….
Satu lagi nih!
Sering kan kita bilang...
Naik = ke atas.
Turun = ke bawah.
Maju = ke depan.
Mundur = ke belakang.
Masuk = ke dalam.
Keluar = ...? Nah lo..!
hehehe... just joke!
3 komentar untuk posting ini.:
Bagus pak artikelnya..! Ada benernya.
Ono-ono wae... Entuk seko ngendi om?
tampang boleh serem tapi selera hmornya bagus juga, hehehe....siplah!
Post a Comment
Silahkan tuliskan komentar sobat dengan santun, tidak menyinggung pihak lain, tidak berupa link aktif sehingga dianggap spam.
Sobat tidak punya ID khusus untuk berkomentar? Gunakan pilihan Name/URL, URL bisa dikosongkan atau diisi dengan alamat Facebook sobat.
Terimakasih sudah berkunjung.