Tongkrongan Setia


Jumpa di postingan kali ini saya ingin berbagi sedikit cerita tentang tongkrongan setia yang sudah sangat lama menemani dan mengantar saya kemanapun arah yang  dituju. Jadi maaf ya  teman-teman kalau posting kali ini tidak lazim (mohon dimaafkan).

Oke saya mulai,
Tumpangan setia itu adalah Vespa Strada 150 SE PIAGGIO (katanya sih produk Italia), dengan mesin 2tak 150CC, produksi tahun 1987, warna hitam (warna aslinya sih abu-abu), dengan kondisi mesin yang menurut saya masih ok (kecepatan masih bisa 80an km/h). Tuh lihat gambarnya di atas. Fungsi standar lainnya masih normal, kayak lampu sen, lampu rem, lampu malam semua masih nyala, rem depan dan belakang masih fungsi dengan baik juga. Indikator BBM, spedometer juga masih menunjuk dengan baik. Pokoknya nggak ada masalah tuh. Ok kan?

Saya beli second tahun 1991 dari sebuah showroom motor bekas. Kalau ditanya kok pilih vespa? Gini... kalau sekarang motto-motto kendaraan ada yang “SEMAKIN DI DEPAN”, “MEMANG LEBIH BAIK”, “INOVASI TIADA HENTI”, dll... nah, vespa dulu punya motto “LEBIH BAIK NAIK VESPA”. Itu salah satu alasan saya pilih vespa.

Kedua, dilihat dari bentuk (body)nya, menurut saya vespa itu “manis” dan “elegan”, “nggak ketinggalan jaman”. Nggak kampungan. Produksi tahun lawaspun kalo sudah disemprot dengan cat metalik baru... tampilannya bisa ngalah-ngalahin motor-motor keluaran baru sekarang (menurut saya loh). Lihat saja sekarang, banyak sekali motor keluaran baru yang meniru konsep body vespa.

Ketiga, berpuluh tahun saya pakai vespa ternyata perawatannya sungguh amat sangat gampang. Yang penting rutin perawatan, mulai dari cuci bersih, ganti oli, isi BBM di SPBU resmi, service rutin juga sangat direkomendasikan. Hehehe....jadi kalo udah nongkrong diatasnya jadi tambah PEDE.
Point penting lagi, walaupun saat ini vespa sudah nggak pernah saya lihat lagi yang baru, tetapi sparepart (suku cadang) nya masih mudah didapat. Harganya juga relatif terjangkau buat ukuran kantong saya.

Keempat, karena memang vespa di desain sebagai kendaraan keluarga, bukan kendaraan sporty, maka kecepatannya pun hanya normal-normal saja, nggak bisa kuencenggg banget. Jadi aman bagi pengendara dan penumpangnya. Setuju kan?

Kelima, vespa ternyata kendaraan dengan konsep ramah lingkungan juga. Buktinya, vespa yang saya pakai cukup irit dengan perbandingan penggunaan BBM masih 1:40an. Nggak bikin kantong jebol. Bandingkan dengan motor anda..! hahaha.....

Satu lagi, vespa dengan konsep kendaraan roda dua untuk keluarga kecil ini ternyata berdasarkan pengalaman saya dapat juga menjadi kendaraan pengangkut barang yang efektif. Ini contoh pengalaman lo ya... buat bawa barang belanjaan sembako seperti beras ukuran 20 kg plus belanjaan berat lainnya saya taroh saja di lantai deket kaki. Dibelakang masih bisa boncengin mantan pacar. Sekitar tahun 2004 saat musim kemarau berkepanjangan, setiap sore hari pulang ngantor, saya mesti mengambil air bersih dengan jarak tempuh dari rumah pp sekitar 6 km.  Dirigen air ukuran 35 liter saya taroh di kiri kanan di atas lantainya. Di belakang? Saya bisa ngajak anak lihat pemandangan orang-orang yang juga pada ngangkutin air dengan motor merk lain dan mesti pakai karung di kiri kanannya yang ditumpangkan di atas jok motor. Kayaknya susah banget tuh.

Itu beberapa alasan saya pilih tongkrongan vespa. Yang jelas sih, tongkrongan ini sudah memberikan begitu banyak jasa pada saya. Saat suka dan duka sudah kami alami bersama dengan begitu banyak kenangang yang beraneka rupa.
Mau ganti tongkrongan lain? Banyak sih temen-temen yang me”nyaran”kan begitu. Tapi rasanya belum akan pindah ke lain hati. Kalau boleh meminjam motto tongkrongannya si Casey Stoner di MotoGP “ONE HEART” alias “SATU HATI”... lebai ye.
Pokoknya belumlah kalau mau ganti (selain nggak mampu beli pastinya...hahaha...).
Apalagi seperti pernah saya dengar dari seorang sahabat, bahwa seperti halnya hidup perkawinan, cinta itu hanya bertahan maksimal 3 tahun, sisanya “KOMITMEN”. Sudah puluhan tahun saya pakai tongkrongan vespa. Cinta dengan vespa? Entahlah... yang jelas sekali lagi... KOMITMEN.

Udah dulu ah... mau lanjut kerja lagi.

2 komentar untuk posting ini.:

asnataji@gmail.com said...

Pak Dwik nambah satu lagi alasannya yaitu kalo ditaruh di tempat ramai tidak khawatir dimaling orang ...Bravo Vespa

dwik said...

Apa iya? sandal jepit jelek di depan rumah saja bisa raib. hihihihi....

Post a Comment

Silahkan tuliskan komentar sobat dengan santun, tidak menyinggung pihak lain, tidak berupa link aktif sehingga dianggap spam.
Sobat tidak punya ID khusus untuk berkomentar? Gunakan pilihan Name/URL, URL bisa dikosongkan atau diisi dengan alamat Facebook sobat.
Terimakasih sudah berkunjung.