Siapa pengirim email yang seperti itu, pasti salah satu dari teman kita yang orangnya baik, suka humor, dan ingin berbagi humornya kepada kita, ingin mendengar lucu-lucuan bersama, ingin berbahagia bersama, yang dapat menyegarkan otak, mempererat persahabatan, menghangatkan pertemanan.
Mungkin di waktu sebelumnya kita pernah menerima email dengan cerita lucu, smile atau gambar yang sama, karena humor bisanya disebarluaskan dengan copy paste, itu tidak masalah, dan sah-sah saja, karena pembuatnya tidak akan keberatan, dan tetap saja yang namanya humor tetap lucu, dan terkadang kita masih menambahkan dengan komentar-komentar. Tetapi email lucu yang dirakit sendiri bahasanya oleh pengirim pasti sesuatu yang unik dan tidak akan ada kembarannya.
Terus apa yang terjadi jika kita menerima email yang berisi kata-kata sampah, kata-kata kotor, bahasa bar-bar, yang menjijikkan…?, pasti hati kita sedikit termenung, apa yang terjadi dengan pengirim email ini?. Jika email tadi merupakan email utama (bukan reply atau forward) pasti kita berpikir bahwa pengirim email ini pasti sedang mengalami sakit didalam jiwanya (soalnya manusia terdiri dari jiwa dan raga, yang bisa sakit bisa salah satunya atau keduanya). Jika email tadi berupa email reply, pasti kita akan buru-buru mengecek sent box kita, dan akan mengecek email utama terkirim kita yang tertuju padanya, kita akan mengecek satu-persatu kata, kalimat dan kosakata, adakah yang tidak benar, meyinggung perasaan, atau bahkan berisi kata-kata sampah juga.
Jika ternyata kita tidak menemukan sesuatu yang salah pada email kita, kemungkinannya, sang pengirim email yang berisi kata-kata sampah tadi adalah:
- Mripate lamur (matanya rabun), bonor, katarak, belek-en, dan sebagainya, sehingga tidak bisa membaca dengan jelas kata-kata yang kita kirimkan, dan hanya mengira-ngira saja kata-perkata yang tersusun dalam email dan mengartikan menurut opininya.
- Mripatnya masih awas, tetapi uteg-nya yang rabun, sehingga tidak bisa mencerna kata-kata yang tersusun dengan baik, dengan cepat namun keliru mengartikan kata-kata yang tersusun menjadi kalimat.
- Matanya masih jeli, otaknya juga masih jernih, tetapi memang kemampuannya terbatas (harap maklum, mungkin kecerdasannya terbatas, tingkat pendidikannya rendah, pergaulannya buruk, kehidupan sosialnya rusak) sehingga tidak bisa membedakan kosakata yang baik dan yang tidak baik.
- Penutur bahasa tulis berupa email tersebut memang akhlaknya kurang baik.
Ketika belajar bahasa Indonesia, mungkin kita pernah mendengar istilah = “akhlak adalah kendali lidah”.
Akhlak adalah: tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan . Merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat yang melekat pada diri seseorang. Sedangkan lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan, sebagai indera pengecap dan turut membantu dalam tindakan bicara. Jadi artinya lidah merupakan bagian tubuh yang selain sebagai indera (sensorik) pengecap, juga sebagai bagian yang dikendalikan (motorik) untuk makan dan berbicara, dimana pengendalinya adalah akhlak yang merupakan softwarenya otak. Berbicara adalah mengeluarkan suara yang terdiri dari gabungan huruf vokal dan konsonan, membentuk suku kata, kata, dan susunan kata yang benar disebut kalimat. Ini disebut bahasa lisan. Sejak jaman purbakala, manusia berusaha mentransfer bahasa lisan ini menjadi bahasa tulisan, sehingga kalimat yang dikeluarkan oleh penutur bahasa dapat “didengar” di lain waktu dan tempat dengan cara “membaca”, sehingga hingga saat ini dikenal berbagai macam huruf.
Jadi jika akhlak merupakan kendali lidah, maka akhlak jugalah pengendali tutur kata dalam bahasa tulis.
0 komentar untuk posting ini.:
Post a Comment
Silahkan tuliskan komentar sobat dengan santun, tidak menyinggung pihak lain, tidak berupa link aktif sehingga dianggap spam.
Sobat tidak punya ID khusus untuk berkomentar? Gunakan pilihan Name/URL, URL bisa dikosongkan atau diisi dengan alamat Facebook sobat.
Terimakasih sudah berkunjung.